Selasa, 24 Oktober 2017

5 Tips yang Wajib Kalian Siapkan Sebelum KKN (Kuliah Kerja Nyata)



Bismillah..
Assalamu'alaikum 😊

Hay guys. Setelah sekian lama gak update diblog ini, memang jarang update sih haha. Tulisan ini dikhususkan bagi kalian yang udah gak sabar atau lagi deg-degan menyambut masa KKN dan tips-tips yang bakalan aku kasih itu berasal dari pengalaman-pengalaman ku selama KKN.

Setiap mahasiswa akan merasakan yang namanya masa Kuliah Kerja Nyata sebagai bentuk pengabdian mereka terhadap masyarakat, walaupun gak sedikit juga kegiatan kampus lainnya yang berbau pengabdian sih. Cerita pengalaman KKN ku bakalan aku selipin di setiap tips ya, my lovely reader. So, let’s check it out



1. Pilih Jenis KKN yang Sesuai dengan Kamu
Pemilihan jenis KKN ini penting karena ini penentu lokasi kalian ber-KKN. Pemilihan ini juga bisa disesuiakan dengan jurusan kuliah atau pasion kalian. Di kampus ku, kita bisa milih mau reguler atau tematik. Dan waktu pemilihan aku pilih KKN Tematik Desa Sejahtera Mandiri yang lokasinya di Bantaeng. Kalau mau diliat dari jurusan kuliah sih kurang sesuai yah hehe. Aku dari jurusan kesehatan, dan ada juga ada jenis KKN tematik profesi. Tapi aku gak pilih karena dari awal memang mau banget KKN di Bantaeng dan pas ada pilihan lokasi KKN disitu, selain itu ya mau memperluas relasi juga biar temannya gak melulu anak kesehatan. 

Sabtu, 02 Januari 2016

Puisi Goresan Pena Sitway - Memintamu Bercerita

Sitti Nurhazanah Syam bersama goresan penanya
Memintamu Bercerita

Ceritakanlah…
Ceritakanlah, jika itu harus kau ceritakan..
Ceritakanlah, dan aku akan sabar mendengarnya..
Ceritakanlah, seberapa bahagian yang kau rasakan atau seberapa perih kau rasakan..
Ceritakanlah, dan aku masih setia mendengarkan..
Ceritakanlah, perjuanganmu membahagiakan yang kau sayangi..
Ceritakanlah, sepatah duapatah kalimat, atau kau ingin seberapa panjang?
Ceritakanlah, dan aku masih tetap setia..
Ceritakanlah, selagi kau punya waktu untuk bercerita..
Ceritakanlah, selagi aku punya waktu untuk mendengarmu..
Ceritakanlah, selagi kau punya cerita untuk dibagi denganku..
Ceritakanlah, selagi aku masih bisa setia mendengarmu..
Ceritakanlah, sebelum bibir itu dibungkam oleh waktu..
Ceritakanlah, karena tak selamanya kau mengingat cerita itu..
Ceritakanlah, karena tak selamanya aku setia menemanimu..
Ceritakanlah, karena masih ada aku..
Ceritakanlah..
Sebelum tiba masa kau tak lagi bisa bercerita kepadaku..
Sebelum tiba masa aku tak lagi bisa mendengarkanmu..

Kamis, 31 Desember 2015

Gundahnya Diri

Aku sering bertanya mengapa diri ini tak bisa menjadi seperti mereka. Mereka yang betul-betul bisa meraih apa yang mereka inginkan. Aku juga sering bertanya tentang apa yang sebenarnya aku inginkan. Hanya melakukan hal-hal yang biasa, tak punya keberanian untuk bertindak. Tak jarang akupun menyalahkan diri sendiri. Mengapa tak berbuat yang lebih? Mengapa tak lebih sedikit memaksakan diri? Nyamankah diri ini hanya sekedar melihat kesuksesan milik orang lain?
Ohh, Ya Rabb.. Hamba-Mu yang lemah ini memohon agar Engkau bersedia menjaga hati ini untuk tetap dalam kebersahajaan hidup dalam rendahnya hati..

Jumat, 11 Desember 2015

Secret Admirer (Gagal) -Part 1-

Haii readers, makasih sudah berkunjung dan membaca tulisan ini. Cerita berikut adalah campuran kisah fiktif dan kisah nyata yang pernah saya alami :D Happy reading, readerss:)




Sekitar dua tahun lalu, belum cukup sepertinya, entah kurang berapa bulan tapatnya. Dulu itu waktu masih jaman labil tingkat tinggi (kalau sekarang sudah jaman labil level normal), jaman SMA yang lagi ngefans tingkat akut sama orang-orang yang dinggap mengagumkan. Ditambah lagi saya terkena efek dari sebuah novel yang judulnya “secret admirer”, jadilah muncul niat  untuk menjadi seperti judul di novel itu.
Ceritanya ada kakak kelas, bedanya satu tahun sama saya. Saat itu dia sudah kelas 3, jadi tidak lama lagi meninggalkan sekolah. Toh dia nanti tidak akan peduli kalau ujung-ujungnya saya ketahuan. Disitulah keberanian mulai muncul.
Yang jadi sasaran korban saya bukan orang yang dekat dengan saya dan kenyataannya saya memang tidak perah dekat dengan kakak kelas sih. Hikss. Tapi pada saat itu, pas lagi semangat-semangatnya online facebook ada satu orang yang terlihat antusias untuk muncul di kolom komentar di bawah status yang saya update. Yah, dia itulah yang saya pilih untuk saya kagumi “secara rahasia”.
Saya jadi secret admirer yang muncul melalui pesan singkat. Sekali lagi, nomor ponselnya saya dapat dari hasil selancar di masternya Mark Zuckerberg. Pas banget saya punya 2 nomor hape, yang satunya belum banyak orang yang tau jadi nomor itu yang saya pake untuk beraksi (maaf, ini bukan aksi pencurian)..
Sudah lupa sih apa sms pertama yang saya kirim. Tapi ada beberapa sms yang masih tersimpan, salah satu sms isinya sperti ini
Permisi.. maaf muncul lagi hehee. Hnya mau mengingatkan, UN masih 2 hari lgi jdi ttap jaga kshatan&istirhat ckup. Sekian, maaf menganggu. The Virgo Girl
Entah apa yang ada dipikiran saya saat itu, yang jelas saya jadi heran sendiri saat sekarang membacanya lagi. Itu sms seorang pengagum rahasia atau pemerhati kesehatan sih. Tapi yang jelas saya mengirimkan pesan itu dengan perasaan yang tulus sebagai adik kelas yang ingin kakak kelasnya berhasil.
Setelah sms itu terkirim, tidak sampai berselang satu jam sudah ada balasan sms yang saya dapat. Responnya positif, tanpa ada kesan marah-marah karena hidupnya diganggu oleh orang yang tidak jelas seperti saya ini.
Hari demi hari berlalu, sampai akhirnya kakak kelas saya selesai ujian dan disitu saya mulai berniat untuk menghentikan segala aktivitas aneh yang telah saya lakukan. Tapi setelah niat untuk berhenti itu muncul, justru kakak kelas saya yang mulai mengirimkan saya sms lebih dulu tanpa ada sms yang kirim sebelumnya.
Pertanyaan untuk mengorek identitas saya bermunculan di sms yang masuk. Akibatnya, saya pusing mencari jawaban-jawaban supaya identitas saya tidak terdeteksi. Mengaku jadi anak kelas, mengaku dapat nomornya dari teman kelas. Cukup banyak pengakuan yang tidak benar bermunculan.
Sangat jarang atau bahkan tidak ada orang yang mau hidupnya diganggu oleh orang yang tidak jelas, sehingga mau tidak mau menjadi pengagum yang merahasiakan dirinya akan mendapat konsekuensi selalu ditanya tentang identitasnya. Itulah konsekuensi dan saya sudah mempersiapkan diri untuk segala hal yang akan dihadapi seorang secret admirer.


****
Ceritanya masih bersambung yaa.. tpi gak tau mau disambung kapan hehe. Once again, thank you for reading mystory..
Kritik dan saran sangat saya dibutuhkan, ditunggu di kolom komentar ya:)

Selasa, 17 November 2015

Puisi - Merajut Asa

Puisi ini asli buatan sendiri
Masih abal-abal memang, selamat membaca :)



MERAJUT ASA
Karya: Sitti Nurhazanah Syam

Merajut asa?
Ah, terdengar seperti helaian benang yang terjalin
Seperti telinga ini tak asing lagi dengannya
Seperti hati ini bergejolak mengetahuinya

Merajut asa..
Sederhana saja, agar Ibu Ayah bisa tersenyum bangga
Agar semua yang mereka perjuangkan tidak sia-sia

Merajut asa..
Diri ini hanyalah sangat biasa
Berjuang hingga peluh menetes tak terasa
Dua belas tahun di bangku sekolah, mau jadi orang apa bisa?

Merajut asa..
Semoga bisa jadi kebanggaan bangsa
Penerus generasi bangsa
Menjaga apa yang telah diperjuangkan pahlawan bangsa

Merajut asa...
Berserah diri pada Maha Kuasa
Berusaha dan berdoa
Mengumpulkan segala asa, rapikan, kuatkan, yakinkan
Tak kubiarkan sedikit celah merobek segalanya

Menanti Semesta Mengizinkan -dua-

-dua-



Masih sperti kondisi terdahulu.
Belum pernah berubah. Semesta masih belum mengizinkan untuk pertemuan ini. Sempat beberapa detik seperti melihat sosoknya disuatu hari, suatu hal yang sangat aku syukuri. Entah itukah kah sosoknya atau hanya ada kemiripan, tapi diri ini melihat dengan wajah senym yang mengembang. Ahh, dapatkah moment itu diulang dengan “slow motion”?

Itukah tanda dari semesta yang mulai membuka pintu izinnya?

Sabtu, 28 Maret 2015

Menanti Semesta Mengizinkan



-satu-

Ahh, yaa... Hari ini semesta sekali lagi membuktikan, tak ada izin kita bertemu. Mugkinkah sekali lagi ini sebuah pertanda?? Pertanda bahwa kita memang tak pantas untuk bertemu dan sebuah kenyataan bahwa memang diri ini harus melupakan semuanya.

Seperti sebuah pertanda bahwa semua hal yang telah disusun rapi sejak dua tahun silam harus dibongkar perlahan agar tidak ada bekas yang akan menyakitkan nanti.
Inilah pertanda yang kesekian kalinya.

Kadang di dalam hati kecil ini bertanya, mengapa semesta tak memberi izin?? Adakah salah yang akan muncul di saat kita bertemu? Dan diri ini masih setia menunggu, menunggu pertanda untuk tetap atau meninggalkan.... -SNS-