Jumat, 11 Desember 2015

Secret Admirer (Gagal) -Part 1-

Haii readers, makasih sudah berkunjung dan membaca tulisan ini. Cerita berikut adalah campuran kisah fiktif dan kisah nyata yang pernah saya alami :D Happy reading, readerss:)




Sekitar dua tahun lalu, belum cukup sepertinya, entah kurang berapa bulan tapatnya. Dulu itu waktu masih jaman labil tingkat tinggi (kalau sekarang sudah jaman labil level normal), jaman SMA yang lagi ngefans tingkat akut sama orang-orang yang dinggap mengagumkan. Ditambah lagi saya terkena efek dari sebuah novel yang judulnya “secret admirer”, jadilah muncul niat  untuk menjadi seperti judul di novel itu.
Ceritanya ada kakak kelas, bedanya satu tahun sama saya. Saat itu dia sudah kelas 3, jadi tidak lama lagi meninggalkan sekolah. Toh dia nanti tidak akan peduli kalau ujung-ujungnya saya ketahuan. Disitulah keberanian mulai muncul.
Yang jadi sasaran korban saya bukan orang yang dekat dengan saya dan kenyataannya saya memang tidak perah dekat dengan kakak kelas sih. Hikss. Tapi pada saat itu, pas lagi semangat-semangatnya online facebook ada satu orang yang terlihat antusias untuk muncul di kolom komentar di bawah status yang saya update. Yah, dia itulah yang saya pilih untuk saya kagumi “secara rahasia”.
Saya jadi secret admirer yang muncul melalui pesan singkat. Sekali lagi, nomor ponselnya saya dapat dari hasil selancar di masternya Mark Zuckerberg. Pas banget saya punya 2 nomor hape, yang satunya belum banyak orang yang tau jadi nomor itu yang saya pake untuk beraksi (maaf, ini bukan aksi pencurian)..
Sudah lupa sih apa sms pertama yang saya kirim. Tapi ada beberapa sms yang masih tersimpan, salah satu sms isinya sperti ini
Permisi.. maaf muncul lagi hehee. Hnya mau mengingatkan, UN masih 2 hari lgi jdi ttap jaga kshatan&istirhat ckup. Sekian, maaf menganggu. The Virgo Girl
Entah apa yang ada dipikiran saya saat itu, yang jelas saya jadi heran sendiri saat sekarang membacanya lagi. Itu sms seorang pengagum rahasia atau pemerhati kesehatan sih. Tapi yang jelas saya mengirimkan pesan itu dengan perasaan yang tulus sebagai adik kelas yang ingin kakak kelasnya berhasil.
Setelah sms itu terkirim, tidak sampai berselang satu jam sudah ada balasan sms yang saya dapat. Responnya positif, tanpa ada kesan marah-marah karena hidupnya diganggu oleh orang yang tidak jelas seperti saya ini.
Hari demi hari berlalu, sampai akhirnya kakak kelas saya selesai ujian dan disitu saya mulai berniat untuk menghentikan segala aktivitas aneh yang telah saya lakukan. Tapi setelah niat untuk berhenti itu muncul, justru kakak kelas saya yang mulai mengirimkan saya sms lebih dulu tanpa ada sms yang kirim sebelumnya.
Pertanyaan untuk mengorek identitas saya bermunculan di sms yang masuk. Akibatnya, saya pusing mencari jawaban-jawaban supaya identitas saya tidak terdeteksi. Mengaku jadi anak kelas, mengaku dapat nomornya dari teman kelas. Cukup banyak pengakuan yang tidak benar bermunculan.
Sangat jarang atau bahkan tidak ada orang yang mau hidupnya diganggu oleh orang yang tidak jelas, sehingga mau tidak mau menjadi pengagum yang merahasiakan dirinya akan mendapat konsekuensi selalu ditanya tentang identitasnya. Itulah konsekuensi dan saya sudah mempersiapkan diri untuk segala hal yang akan dihadapi seorang secret admirer.


****
Ceritanya masih bersambung yaa.. tpi gak tau mau disambung kapan hehe. Once again, thank you for reading mystory..
Kritik dan saran sangat saya dibutuhkan, ditunggu di kolom komentar ya:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar